JUAL HARTA PUSAKA, DIKUTUK NENEK MOYANG
Orang Minang tahu persis soal tetek bengek pusaka tinggi. Mulai dari rumor risiko menjual harta pusaka, sampai dihubung-hubungkan dengan pertanda-pertanda. Apakah pertanda itu benar adanya atau hanya sekedar menakut-nakuti.
Bagaimana tidak, kenapa pula orang yg menjual harta pusaka tinggi diduga berisiko kena gangguan jiwa, yang menakjubkannya, nenek moyang pun ikut terseret-seret. Katanya kalau jual harta pusaka tinggi nanti dikutuk ruh nenek moyang. Macam mana pula nenek moyang yang sudah wafat bisa mengutuk?
Namun, jangan suudzon dahulu. Ini bukan soal nenek moyang mengutuk atau tidak. Namun itu semua
hanyalah sebuah perumpamaan, agar setiap pemilik harta pusaka, berfikir-berfikir dahulu hendak menjual hartanya.
Namanya juga harta pusaka kaum, jadi didapat dari turunan-turunannya. Dari anak kpd cucunya, dari cucu kepada cucunya lagi, dari cucu kepada cicit, daricicit kepadacicitnya lagi, cicitnya kepada cicit-cicitnya lagi, begitu seterusnya. Lalu apa salahnya dijual saja harta itu? Toh dia kan milik keluarga turunan. (toh itu punya kita juga, selagi masih dalam ranji keturunan). Apa salahnya coba?
Bukan masalah salah atau tidaknya.Tak ada yang marah kalau dijual, jika sudah ada kesepakatan antara mamak kemenakan. Hanya saja, namanya juga harta pusaka, hendaklah dijaga kan begitu.
Untung-untunng kalau beruntung di Rantau orang, tentu belum butuh harta pusaka, toh masih bisa beli tanah, rumah, Fortuner serta camry hitam dengan uang sendiri.
Bagaimana kalau nasib kurang beruntung, tiba2 saja bangkrut, tentulah harta pusaka jadi tempat berpulang terakhir. Jadi tempat untuk berteduh. Jangan sampai harta pusaka ini terjual pula, bahkan tak ada bersisa, lalu mau tinggal dimana nanti? Ketika mau pulang kampung tanah tak punya, rumah tak punya, namanya saja kampung, tapi tak ada yang bisa disinggahi, kan kasihan. Nah itulah sebabnya agar tak hilang kampung halaman, harap pikir dulu kalau jual harta pusaka tinggi.
Sebab uangnya bisa dapat banyak, buat gelap mata, tapi habisnya gak jelas. Bikin pusing kepala, sebab rebut-rebutan, perkara-perkaraan, akhirnya stres, nah ini yang membuat jiwa terganggu.
Komentar
Posting Komentar