Menyambangi Makam Pahlawan Yang Berada di Sungai Pisang



Kopral Hanafi, Sersan Robin Hood,  dan Kopral Iskandar,  Pahlawan Sungaipisang Yang Hampir Terlupakan

Menyambangi makam pahlawan yang berada di Sungaipisang,  Kelurahan Teluk Kabung Selatan,  Kecamatan Bungus Teluk Kabung.Tiga pemakaman itu,  menjadi simbolis, bahwasanya, ada dua pejuang asal Sumbar yang pernah mempertaruhkan nyawanya untuk membela tanah air.

TAMPAK dari kejauhan monumen pemakaman pahlawan yang berada tak jauh dari pantai di jalan Sungaipisang,  Kelurahan Teluk Kabung Selatan,  Kecamatan Bungus Teluk Kabung. Tiga makam itu sudah mulai rusak. Dinding, yang dijadikan sebagai pembatas dengan tinggi setengah meter, hancur sebagian. Malahan dinding biru yang belum rusak  dijadikan sebagai tempat jemuran oleh warga yang tinggal di sana. Di situlah tempat Kopral Hanafi, Sersan Robin Hood,  dan Kopral Iskandar di semayamkan. Semua pejuang ini gugur Desember 1946. Kemudian di tahun 1988, monumen ini dibangun dan diresmikan oleh anggota Angkatan Bersenjata Republik Indonesia.

"Cerita nenek moyang saya,  bahwa monumen ini dahulunya sebagai simbol untuk menghormati para pahlawan tersebut, "ungkap Jas aji, salah seorang warga Sungai Pisang sembari menunjuk makam tersebut.

Ia bercerita,  tentang perjuangan para pahlawan tersebut. Seperti halnya Kopral Hanafi marinir angkatan laut yang ditugaskan menjaga sepanjang pantai Sungaipisang dari serangan penjajah dan sekutu. Ia terbunuh oleh pasukan Belanda yang sengaja masuk ke daerah tersebut. Saat itu Kopral Hanafi diikat oleh Belanda di pohon kelapa tepi pantai. Dan ditembak mati oleh pasukan tersebut. " Sekitar tahun 1945 ada posko Angkatan Laut di dekat pantai ini,  yang penjaganya adalah Kopral Hanafi dan Kopral Iskandar. Pada waktu itu, sedang gencar-gencarnya perang sampai akhirnya mereka dibunuh oleh Belanda," ucapnya.

Lain halnya dengan Kopral Iskandar, pejuang asal Pariaman, ia terbunuh,  saat menyelamatkan diri. Berlari masuk ke dalam air dekat muara Sungaipisang, dan tertembak pas sudah berada di dalam muara tersebut, "Singkatnya semua penduduk sangat menghormati perjuangan dua pahlawan ini," tambahnya.

Namun bagaimana dengan Sersan Robin Hood,  ia mengungkapkan bahwa Sersan tersebut merupakan pasukan Belanda yang tertembak oleh Kopral Hanafi dan Kopral Iskandar. Sersan Robin Hood ditembak saat turun dari kapal. " mayatnya ditinggal oleh pasukannya dan dibiarkan tergeletak di tepi pantai. Penduduklah yang menguburkannya tepat di pemakaman ini," ujarnya.

Jas menjelaskan,  jauh sebelumnya kondisi tepi pantai adalah hutan yang belum tersentuh. Sehingga rata-rata dari masyarakat masih tinggal di perbukitan. "Nenek moyang kami yang menemukan dan mengubur jenazah mereka. Dan di simbolkan dengan monumen ini," terangnya.

Ia paparkan monumen di resmikan di tahun 1988 ini,  menjadi tanda penting untuk kehadiran pejuang besar ini dalam membela daerah Sungaipisang. Peresmian langsung di saksikan oleh Walikota Padang Syahrul Ujud dan Gubernur Sumbar,  Azwar Anas. "Bersama marinir Angkatan Laut Sumbar dan ABRI,  sebagai bentuk penghormatan terakhir kepada para pahlawan," tandasnya.

Ia katakan,   monumen ini sekarang hanya tinggal kenangan. Dahulunya dirawat hampir setiap tanggal 17 Agustus,  makam ini dibersihkan, tak tanggung-tanggung,  selalu setiap tahunnya diadakan upacara bendera di depan makam tersebut. " Sudah dua tahun ini tidak ada lagi upacara bendera. Tahun pertama diresmikan, penyelenggaraan  upacara dipimpin oleh Jendral Angkatan Laut. Namun sudah beberapa tahun belum ada lagi yang upacara," jelasnya.

Harapannya semoga monumen ini bisa diperbaiki dan menjadi alternatif wisata untuk para pengunjung, bahwa dahulunya ada  pahlawan yang gugur di daerah ini. "Kami berharap ada perhatian pemerintah untuk bisa melestarikan dan membangun kembali monumen ini. Sebagai bentuk penghargaan untuk para pejuang tersebut," pungkasnya.

Terkait perbaikan pemakaman,  Lurah Teluk Kabung Selatan,  Nurhayati,  menuturkan,  bahwa monumen ini rusak disebabkan gempa bumi. Jadi dia bersama warga siap untuk bergoro, guna membangun kembali pemakaman yang hampir rusak tersebut. " Kami  bersama warga sudah berdiskusi terkait perbaikan  pembangunan tersebut, yang jelas kami akan kumpulkan warga dalam waktu dekat ini," ucapnya.

Di sisi lain, Pakar Sejarah Universitas Andalas,  Gusti anan,  menuturkan,  memang benar dia pernah mendengar filosofi tersebut. Namun ia belum mempelajari secara keseluruhan terkait seluk beluk pemakaman itu, yang jelas menurut analisanya,  kemungkinan adanya makam pahlawan di daerah itu, memang masuk akal. Sebab pada  tahun 1946 Kota Padang menjadi salah satu tempat pertempuran utama Indonesia melawan Belanda. " Yang jelas semuanya sudah terdaftar dan di catat oleh data sejarahwan,"tukasnya.

Komentar

postingan populer